jatim.jpnn.com, KEDIRI - Pemkab Kediri memperkirakan kerugian akibat kerusuhan massa di kantor Pemkab hingga DPRD setempat mencapai sekitar Rp500 miliar.
"Rp500 miliar itu aset dan bangunan. Gedung masih 'Appraisal'. Kami gunakan ahli dari ITS untuk menghitung kerusakan bangunan," kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Senin (1/9).
Hanindhito menyebut hasil perhitungan rinci baru bisa diketahui dalam dua hingga tiga hari ke depan. Nilai kerugian tersebut juga belum termasuk kendaraan dinas yang dibakar massa.
Dalam kerusuhan pada Sabtu (30/8) malam, massa merusak dan membakar sejumlah fasilitas di kantor Pemkab Kediri. Sedikitnya 18 ruangan dan kantor kepala dinas hancur, termasuk peralatan kerja dan arsip penting.
"Seluruh aset kami habis baik komputer, arsip, alat tulis. Semua habis dijarah," kata dia.
Hanindhito mengatakan pihaknya tidak membenarkan aksi anarkistis tersebut. Ia menyebut peristiwa itu harus menjadi pelajaran bersama sekaligus ujian bagi masyarakat Kediri untuk bangkit kembali.
Yang lebih memprihatinkan, kata dia, mayoritas pelaku kerusuhan ternyata masih berstatus pelajar SMP dan SMA.
"Ironisnya pelaku yang anarkisme itu anak-anak pelajar. Ini adalah waktu para guru, orangtua murid, wali murid, untuk bisa memastikan anaknya berbuat di luar di jalur semestinya," ujarnya.