jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar tasyakuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (11/11).
Acara tersebut dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, istri Gus Dur Nyai Sinta Nuriyah, dan Putri Gus Dur Yenny Wahid.
Dalam sambutannya, Khofifah menyampaikan penetapan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional bersama Syaikhona Kholil dan Marsinah merupakan bentuk penghormatan negara terhadap perjuangan mereka dalam menegakkan nilai kemanusiaan, keadilan, dan kebangsaan.
“Gus Dur adalah sosok lintas batas yang memperjuangkan kemanusiaan universal. Beliau bukan hanya milik warga Nahdlatul Ulama, tetapi milik seluruh bangsa,” kata Khofifah.
Menurutnya, perjuangan Gus Dur menegaskan bahwa setiap manusia berhak mendapatkan penghormatan yang sama di hadapan Tuhan dan negara.
“Gus Dur adalah pahlawan kemanusiaan universal,” ujarnya.
Sementara itu, Putri Gus Dur Yenny Wahid menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan negara kepada sang ayah.
“Gus Dur tidak pernah berjuang untuk mendapatkan gelar atau posisi. Beliau hanya mengikuti suara hati untuk memperjuangkan masyarakat yang adil dan setara,” kata Yenny.



















































