jatim.jpnn.com, SURABAYA - Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) menggelar Konvensi Humas Indonesia (KHI) 2025 di Hotel Bumi Surabaya selama dua hari, Sabtu–Minggu 13–14 Desember 2025.
KHI merupakan agenda tahunan Perhumas yang dirancang sebagai forum diskusi, jejaring sekaligus penguatan profesionalisme insan humas nasional. Konvensi ini diikuti praktisi humas dari berbagai latar belakang, mulai sektor swasta, pemerintahan, BUMN, akademisi, hingga humas muda.
Ketua Umum Perhumas Boy Kelana Soebroto mengatakan profesi humas memiliki peran strategis dalam memperkuat daya saing Indonesia di tingkat global, terutama di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan arus informasi digital.
“Pada 15 Desember 2025, Perhumas genap berusia 53 tahun. Saat ini Perhumas menaungi lebih dari 4.000 anggota yang tersebar di 20 pengurus cabang berbasis kota di Indonesia,” ujar Boy saat jumpa pers, Sabtu (13/12).
KHI kali ini menekankan pentingnya penguatan kompetensi, karakter, dan etika profesi agar humas Indonesia mampu sejajar dengan praktisi komunikasi di tingkat dunia.
Selain itu, menyoroti kiprah Perhumas di ranah internasional. Saat ini, Perhumas tercatat sebagai bagian dari Global Alliance for Public Relations and Communication Management, forum humas global yang mempertemukan asosiasi profesi komunikasi dari berbagai negara.
“Keikutsertaan ini menunjukkan humas Indonesia tidak hanya berkiprah di dalam negeri, tetapi juga berkontribusi dalam ekosistem komunikasi global,” katanya.
Dalam rangkaian kegiatan KHI 2025, Perhumas meluncurkan sejumlah program strategis, antara lain Kode Etik Humas Indonesia, Perhumas Indicators 2025 sebagai riset dan tolok ukur profesi, serta peluncuran tiga buku humas. Sejumlah talkshow juga digelar untuk membahas isu terkini dan arah masa depan profesi humas.



















































