bali.jpnn.com, DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster menerima kunjungan kerja Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI Fahri Hamzah di Gedung Kertha Sabha, Jayasabha, Denpasar, Jumat (3/10).
Pertemuan ini membahas penanganan rumah tidak layak huni (RTLH), pemukiman kumuh, serta desain kawasan perkotaan dan perdesaan Bali agar sejalan dengan visi pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Gubernur Koster mengungkapkan berdasarkan data terdapat 33.086 rumah tidak layak huni di Bali, terbanyak di Kabupaten Karangasem.
Pemerintah menargetkan seluruh RTLH itu selesai ditangani pada 2029 melalui kolaborasi APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten/Kota.
“APBN akan membantu lebih dari 12 ribu unit rumah, sementara provinsi menyalurkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada kabupaten/kota, terutama enam daerah yang fiskalnya lemah.
Kami juga menggandeng CSR dan gotong royong ASN,” ujar Koster.
Koster menekankan kekhasan Bali yang masih memiliki desa adat kuat, tingkat ekonomi di atas rata-rata nasional, angka kemiskinan terendah di Indonesia, pengangguran terendah, serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) peringkat lima nasional.
Angka harapan hidup masyarakat Bali pun tertinggi di Indonesia, sementara prevalensi stunting terendah.


















































