jateng.jpnn.com, JEPARA - Krayahan Bubur Sura menjadi puncak acara Piweling Asyura yang digelar di Desa Jambu Timur, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Acara Krayahan Bubur Sura menjadi puncak keramaian. Sekitar 2.500 warga hadir mengikuti rangkaian kegiatan yang diawali senam massal, dilanjutkan jalan sehat dan kemudian arak-arakan bubur sura menuju panggung utama di pelataran Masjid Darussaadah, Jambu Timur.
Pengatur Acara Piweling Asyura Roisul Hakim menjelaskan bahwa Krayahan Bubur Sura diangkat dari akar tradisi kenduri suranan yang secara historis juga dilakukan oleh masyarakat lintas agama dan kepercayaan.
"Bubur Sura menjadi bagian penting dalam sesajian kenduri. Melalui acara ini, kami ingin mengingatkan kembali pentingnya menjaga tradisi agar tidak punah. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi" kata Roisul, seusai acara, Minggu (20/7).
Arak-arakan bubur sura dikemas dalam bentuk gunungan yang dipikul oleh empat orang. Gunungan tersebut berisi bubur sura, hasil bumi, jajanan pasar dan berbagai sesajian khas pedukuhan.
Prosesi ini dipimpin oleh barisan pembawa bendera merah putih, tunggul, serta tumpeng Sangga Buwana yang diletakkan di atas gunungan tertinggi oleh sesepuh wilayah.
"Sepanjang rute arak-arakan, para pranata cara melantunkan pencandraan yang diiringi alunan tradisi Kebo Giro," ujarnya.
Momen sakral ini dilanjutkan dengan pembacaan doa dalam bahasa Arab dan lantunan suluk oleh pranata cara.