jpnn.com, PAPUA - Debat publik Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur Papua yang digelar Rabu (30/7) malam berlangsung hangat dan substansial.
Dalam debat satu-satunya pada rangkaian PSU ini, pasangan calon nomor urut 2, Mathius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen, tampil dominan dengan menyampaikan argumentasi yang kuat, sistematis, dan konsisten dengan visi-misi mereka sejak awal.
Fakhiri–Aryoko memaparkan program kerja secara tegas, berbasis data, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat Papua dari pesisir hingga pegunungan.
Keduanya menunjukkan kapasitas kepemimpinan yang matang dan menegaskan komitmen mereka untuk menghadirkan pembangunan yang adil dan merata.
Juru bicara pasangan Fakhri-Aryoko, Muhammad Rifai Darus mengatakan bahwa debat tersebut membuktikan bahwa pasangan Fakhiri–Aryoko tidak hanya siap memimpin Papua, tetapi juga memahami kompleksitas daerah ini.
"Mereka tidak terjebak dalam retorika, tapi menyampaikan rencana kerja nyata dan terukur,” ujar Muhammad Rifai Darus, dalam keterangan tertulis, Kamis (30/7).
Selama debat, Mathius Fakhiri menegaskan pentingnya menjaga stabilitas keamanan Papua melalui pendekatan humanis yang mengedepankan kearifan lokal.
Dia menilai, keamanan yang kondusif menjadi fondasi utama bagi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Papua.