jpnn.com, JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) memperkuat komitmen lingkungannya melalui paradigma baru "Green Democracy". Komitmen ini diwujudkan dengan kegiatan Green Democracy Fun Walk yang diikuti sekitar 25 ribu peserta, sekaligus penanaman pohon damar sebagai tanaman langka, yang mengantarkan DPD RI pada perolehan rekor MURI sebagai lembaga negara pertama yang melakukan penghijauan dengan pohon langka.
Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar jalan santai. "Hari ini kami tidak hanya jalan santai bersama masyarakat, tetapi juga menanam pohon damar sebagai simbol bahwa demokrasi hijau adalah demokrasi yang menyelamatkan bumi," ujarnya di Plaza Timur Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (9/11).
Ia menambahkan, "Kami ingin menegaskan bahwa masa depan generasi akan ditentukan oleh apa yang kita tanam hari ini."
Hadir dalam acara ini para Wakil Ketua DPD RI Yorrys Raweyai, Tamsil Linrung, dan Ratu Hemas.
Lebih lanjut, Sultan menyatakan bahwa konsep Green Democracy akan menjadi landasan bagi pengembangan kebijakan kelembagaan DPD RI ke depan.
"Dari Green Democracy, kami akan turunkan menjadi Green Parliament, Green Legislation, Green Diplomacy, hingga Green Economy dan Green Education. Karena masa depan demokrasi harus bersinergi dengan masa depan bumi," urainya.
Sultan juga menyinggung partisipasi Indonesia dalam Conference of Parties (COP) ke-30 di Brasil. "Kami ingin menyuarakan bahwa Indonesia, dengan kekayaan hutan tropis dan keberagaman etnisnya, layak memimpin gerakan global terkait perubahan iklim," bebernya.
Di tingkat parlemen, DPD RI telah menginisiasi sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) strategis terkait lingkungan, termasuk RUU Pengelolaan Perubahan Iklim yang telah masuk dalam Prolegnas 2025. "Dunia tidak boleh hanya memanfaatkan isu iklim untuk keuntungan ekonomi. Regulasi setingkat undang-undang harus ada untuk mengorkestrasi isu besar ini," tegas Sultan.


















.jpeg)


































