jpnn.com - MALANG - Manajemen Arema FC kecewa berat sampai mempertimbangkan tak lagi memakai Stadion Kanjuruhan dalam waktu dekat.
Itu lantaran adanya insiden pelemparan bus Persik Kediri -tamu Arema FC, seusai laga pekan ke-32 di Kanjuruhan, Minggu (11/5).
"Kami kecewa dengan beberapa stakeholders pada pertandingan kemarin,” ujar General Manager Arema FC Yusrinal Fitriandi di laman klub.
Dia menyindir keras banyaknya tuntutan dan cacian terhadap klub, padahal tim dan manajemen bertahun-tahun berjuang menghidupkan klub di tengah keterbatasan dana dan minimnya dukungan selama terusir dari Malang.
“Kami merasa sudah berdarah-darah, sekuat daya dan upaya kami lakukan, tetapi hasilnya seakan-akan kami tidak dihormati di sini,” ujarnya.
Yusrinal menyinggung minimnya dukungan suporter yang selama tiga tahun tidak bisa hadir langsung mendukung klub. Ketika kembali ke Malang, Arema justru dibebani ekspektasi tinggi dan tuntutan berlebihan.
“Alih-alih dukungan yang didapat, tetapi justru tuntutan kesempurnaan yang berlebihan,” ujarnya.
Dia juga meminta pihak keamanan melakukan evaluasi atas standar pengamanan.