jateng.jpnn.com, MANCHESTER - Manchester United belum juga lepas dari krisis di awal musim. Setan Merah tercecer di peringkat 14 klasemen Liga Inggris, hanya mengantongi dua kemenangan dari enam laga.
Meski begitu, pelatih MU Ruben Amorim menolak anggapan bahwa sistem taktiknya jadi penyebab keterpurukan tim.
“Saya tidak bilang tim ini akan bermain lebih baik dengan sistem lain. Bagi saya, kekalahan bukan soal taktik, melainkan hal lain. Orang lain boleh saja punya pendapat berbeda,” tegas Amorim, dikutip dari laman resmi klub, Sabtu (4/10).
Pria asal Portugal itu menyebut masalah utama MU justru terletak pada inkonsistensi permainan. Amorim mencontohkan laga kontra Brentford akhir pekan lalu yang berakhir dengan kekalahan 1-3.
“Kami tampil tidak terorganisir. Masalahnya ada pada konsistensi, bukan sistem,” ujarnya.
Situasi Amorim makin pelik lantaran MU juga sudah tersingkir dari Piala Liga dan musim lalu gagal lulus ke kompetisi Eropa seusai finis di peringkat 15. Kini jarak dengan pemuncak klasemen Liverpool sudah melebar delapan poin.
Menjelang laga melawan Sunderland, Amorim mengakui timnya dalam tekanan besar. Apalagi, lawan yang dipimpin Regis Le Bris tampil mengejutkan dengan menembus posisi lima besar.
“Sunderland tahu kami dalam tekanan. Kami harus bisa bermain di bawah situasi itu,” kata Amorim.



















































