bali.jpnn.com, DENPASAR - Kepala Basarnas Marsekal Madya (Marsdya) TNI Mohammad Syafii mengungkap tantangan besar penanganan bencana yang kerap terjadi di Indonesia.
Menurut perwira tinggi TNI AU ini, minimnya jumlah kantor SAR di kabupaten/kota merupakan salah satu tantangan yang dihadapi saat ini.
Hal itu dilontarkan Marsdya TNI Mohammad Syafii saat memberi pengarahan kepada Kepala Kantor Basarnas Bali, Kupang, Mataram, dan Maumere, di Kabupaten Badung, Bali, Kamis (16/10).
Marsdya TNI Mohammad Syafii mengatakan saat ini kantor SAR berjumlah 45 unit, 90 pos, dan 70 unit siaga.
“Tantangan utama saat ini adalah ketidakseimbangan antara kondisi kita dengan luas wilayah yang mencapai 5 juta km persegi.
Salah satu kantor saja di Bali mencakup wilayah 5.000 km persegi, kemudian Maumere mencakup hampir 18.000 km persegi,” ujar Marsdya TNI Mohammad Syafii dilansir dari Antara.
“Jadi, luas wilayah kita ini luar biasa, padahal jumlah kantor tidak seimbang,” imbuhnya.
Berdasar data Basarnas, untuk luas wilayah 5 juta km persegi, jumlah kantor SAR di kabupaten/kota dibutuhkan minimal 552 unit.