jpnn.com - Para tokoh mengajak masyarakat agar tetap menjaga kondusivitas. Masyarakat juga diminta untuk menjaga ketertiban dan tidak mudah terprovokasi oleh ajakan aksi anarkistis, karena tindakan tersebut hanya akan membawa kerugian dan perpecahan.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan, menyampaikan aspirasi adalah hak setiap warga negara. Namun, demonstrasi dilakukan secara damai dan tidak disertai perusakan.
Menag mengimbau penyuluh agama, penceramah, kiai, ustaz, hingga pimpinan perguruan tinggi keagamaan, agar selalu menyampaikan pesan persatuan dan kesatuan bangsa dalam setiap kesempatan.
“Saya mengajak tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menyampaikan pesan yang menjernihkan dan menyejukkan demi terus terjaganya kohesivitas sosial. Pesan yang menenangkan agar umat tidak terprovokasi,” terang Menag Nasaruddin Umar dalam pesannya dikutip Minggu (31/8).
Senada, Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Masduki Baidlowi mengungkapkan aksi demo yang menimbulkan kerusuhan akan berpengaruh pada aktivitas masyarakat menengah ke bawah yang masih harus mencari nafkah.
“Bagi masyarakat bawah, mencari nafkah itu penting, jadi demo tolong dihentikan, jangan sampai menimbulkan anarki dan kerusakan, itu imbauan dari MUI,” kata Masduki.
Sementara itu, Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar minta masyarakat menahan diri, tak mudah terpancing kabar provokatif. Jangan sampai ada lagi korban nyawa dan jaga persaudaraan.
"Mari jaga diri, jangan mudah terprovokasi. Jaga persatuan, tidak terjebak dalam isu yang bisa memecah belah bangsa," ujarnya.