jabar.jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi belakangan ini kerap kali menjadi sorotan dan perbincangan hangat di media sosial.
Gaya kepemimpinannya yang tegas, sederhana, dekat dengan rakyat kecil, hingga tutur kata Bahasa Sundanya yang khas menjadikan orang nomor satu di Jawa Barat ini kian dicintai masyarakat.
Selain itu, ada yang unik dan eksentrik dari sosok pemimpin Jawa Barat ini. Ya, apalagi kalau bukan ikat kepala putih yang kerap Dedi Mulyadi pakai di setiap harinya.
Menurut informasi dari berbagai sumber, salah satunya https://elibrary.unikom.ac.id/ ikat kepala yang dipakai Dedi Mulyadi merupakan Totopong atau Iket Sunda.
Nama "Totopong" dalam bahasa Sunda berarti "menggunakan tutup kepala menurut aturan tertentu". Kata "iket" sendiri berarti "ikat" atau "ikatan".
Totopong atau Iket Sunda adalah penutup kepala tradisional khas masyarakat Sunda yang terbuat dari kain berbentuk bujur sangkar yang diikat atau dilipat dengan teknik tertentu.
Totopong telah menjadi bagian dari budaya Sunda sejak zaman kerajaan di Tatar Parahyangan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa pada zaman dahulu, bentuk iket mencerminkan kelas sosial pemakainya.
Filosofi dan Makna
Totopong bukan hanya sekadar penutup kepala, tetapi juga memiliki filosofi dan makna yang mendalam bagi masyarakat Sunda.