jpnn.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tengah menyiapkan strategi agresif untuk menembus pasar Kanada.
Langkah ini menyusul kesepakatan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agrreement (ICA CEPA) yang rencananya akan mulai pada 2026.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pertanian Devi Erna, menyatakan pihaknya tengah memanfaatkan peluang untuk mengekspor komoditas unggulan tropis.
Devi mengakui posisi neraca dagang pertanian Indonesia terhadap Kanada saat ini masih minus lantaran ketergantungan impor gandum dan kedelai.
Untuk menyeimbangkan neraca perdagangan tersebut, Kadin akan membidik celah pasar komoditas tropis yang tidak dimiliki Kanada karena faktor iklim.
"Kami di Kadin saat ini benar-benar fokus untuk membina petani, utamanya buah tropis. Kita punya pisang Cavendish, manggis, dan banyak sekali sebenarnya yang bisa kita ekspor ke Kanada," ujar Devi dalam acara Momentum Jakarta, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Kanada, sebagai negara beriklim dingin, sangat bergantung pada impor buah-buahan tropis.
Peluang inilah yang ingin dimaksimalkan Kadin agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga pemain utama penyuplai buah eksotis di Amerika Utara.






















































