Mentan Telepon Kapolri dan Kejagung, Minta Pelaku Beras Oplosan Dihukum Berat

11 hours ago 20

Mentan Telepon Kapolri dan Kejagung, Minta Pelaku Beras Oplosan Dihukum Berat

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Foto: ANTARA/Putu Indah Savitri

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, tidak ada toleransi bagi praktik kecurangan beras.

Hal itu menurut Amran, demi menjaga keadilan pasar, melindungi petani dan memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga.

Praktik kecurangan beras seperti pengoplosan merupakan tindakan yang menghalangi semangat swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Kami akan menindak tegas praktik seperti ini. Ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap petani, konsumen, dan juga semangat swasembada pangan,” ujar Amran Rabu (16/7).

Ia mengatakan saat ini perusahaan terduga pengoplos beras premium dengan 212 merek sedang diperiksa oleh Satgas Pangan Polri.

Amran mengaku telah menelpon langsung Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dan Kejaksaan Agung melaporkan praktik curang tersebut.

"Sekaligus menyerahkan daftar 212 merek beras yang diduga menyalahi aturan dalam perdagangan," katanya.

Ia mengatakan sebanyak 212 dari total 268 merek beras yang diinvestigasi oleh jajarannya bersama Satgas Pangan Polri, Badan Pangan Nasional, hingga Kejaksaan Agung ditemukan tidak sesuai dengan ketentuan mutu, berat, dan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, tidak ada toleransi bagi praktik kecurangan beras.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |