jateng.jpnn.com, SEMARANG - Suasana haru menyelimuti Gereja St. Theresia Bongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, saat misa arwah memperingati 1.000 hari wafatnya Paulus Iwan Boedi Prasetijo digelar pada Senin (7/7).
Ratusan jemaat, keluarga, sahabat dan kerabat almarhum hadir dalam misa yang berlangsung khidmat.
Dalam kesempatan itu, istri mendiang, Onee Anggarawati menyampaikan suara hatinya, sebuah ungkapan luka dan kehilangan yang selama ini disimpan dalam diam dan kesedihan mendalam.
Di hadapan jemaat, Onee mengaku masih belum mampu memahami tragedi tragis itu harus menimpa keluarganya.
Iwan Boedi, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kota Semarang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terbakar pada Agustus 2022. Meski telah berlalu tiga tahun, hingga kini belum ada titik terang mengenai siapa pelaku di balik kematiannya.
"Saya tidak pernah meminta kehilangan ini terjadi. Tidak ada isyarat, tidak ada pesan. Saya cuma bisa bertanya, 'Tuhan, saya harus bagaimana'," ujar Onee dengan suara terbata-bata, menahan tangis.
Onee mengenang hari-hari awal selepas kepergian suaminya sebagai masa paling gelap dalam hidup. Dalam keadaan penuh kebingungan dan duka, dia sempat percaya pada orang-orang yang mengaku bisa memberi petunjuk spiritual.
"Saya seperti orang linglung waktu itu. Bahkan sempat percaya pada dukun, orang pintar. Namun, semua itu nihil. Hingga hari ini, belum ada titik terang," tuturnya.