jatim.jpnn.com, SURABAYA - Konsep trading Contract for Difference (CFD) sering menjadi perdebatan. Instrumen itu menawarkan peluang besar bagi para trader yang ingin masuk dengan modal rendah, menikmati likuiditas tinggi, serta meraih profit dari pergerakan pasar ke segala arah.
Financial Market Analyst Octa Broker Kar Yong Ang mengatakan banyak yang menilai CFD lebih mirip perjudian ketimbang aktivitas investasi yang berbasis analisis. Namun, trading CFD sangat berbeda dari perjudian.
Ada tiga faktor utama yang membuat trader CFD sukses dan mengapa aktivitas itu lebih mengandalkan keterampilan daripada keuntungan. Menurutnya, memilih aset untuk portofolio sama seperti memilih pakaian.
"Anda harus mempertimbangkan tren, preferensi pribadi, serta tujuan Anda,” ujar Yong tertulis, Jumat (31/1).
Salah satu faktor utama dalam trading CFD adalah manajemen risiko. CFD menawarkan leverage yang memungkinkan trader mendapatkan profit lebih besar dengan modal lebih kecil. Namun, leverage juga memperbesar risiko sehingga manajemen risiko menjadi kunci utama.
"Trader sukses selalu menggunakan stop-loss dan menjaga ukuran posisi agar tetap terkendali. Sebaliknya, perjudian tidak menawarkan mekanisme manajemen risiko yang solid," katanya.
Dalam permainan berbasis keberuntungan, sulit untuk menerapkan strategi otomatis seperti stop-loss atau take-profit, sehingga peluang kerugian lebih tinggi.
Berbeda dengan instrumen lain, CFD memungkinkan trader mendapatkan keuntungan baik dari kenaikan maupun penurunan harga aset. Namun, fleksibilitas ini memerlukan strategi yang matang dan kemampuan adaptasi terhadap pergerakan pasar yang dinamis.