jatim.jpnn.com, SURABAYA - Upaya pelestarian budaya terus digelorakan di tengah derasnya arus modernisasi. Salah satunya melalui Lomba Sketsa dan Lukis Tembok Koblen yang digelar oleh Puri Aksara Rajapatni bekerja sama dengan Untag Surabaya.
Kegiatan itu menyasar siswa-siswi SMA/sederajat se-Jawa Timur sebagai bentuk edukasi sejarah sekaligus ajang kreativitas seni.
Founder Puri Aksara Rajapatni Nanang Purwono menjelaskan lomba itu bukan hanya tentang teknik menggambar, tetapi juga tentang menyelami sejarah Kota Surabaya.
“Tembok Koblen bukan sekadar bangunan tua. Dia adalah saksi perjuangan rakyat dan perubahan zaman. Kami ingin para peserta memvisualisasikan bukan hanya bentuk fisik tembok, tetapi kehidupan masa lalu di baliknya,” ujar Nanang dalam ketarangan tertulis, Selasa (13/5).
Setiap karya peserta wajib menampilkan elemen Tembok Koblen, imajinasi suasana kehidupan tempo dulu, serta penulisan aksara Jawa bertuliskan ‘Koblen’. Peserta juga akan mengikuti sesi briefing dan observasi langsung di lokasi sebelum berkarya.
Komitmen Untag Surabaya dalam pelestarian budaya ditunjukkan lewat dukungan penuh pada lomba ini.
Ketua Yayasan Untag J Subekti, S.H., M.M., mengatakan kompetisi seni ini adalah bentuk konkret dari misi kampus nasionalis.
“Kami percaya bahwa menjaga budaya adalah investasi karakter. Beasiswa penuh bagi juara pertama menjadi bentuk apresiasi sekaligus insentif nyata,” kata Subekti.