jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) menangkap 916 orang pelaku premanisme selama Operasi Aman Candi 2025 yang berlangsung pada 12–31 Mei 2025.
Wakapolda Jateng Brigjen Latif Usman menyampaikan operasi ini menyasar berbagai wilayah dengan fokus penindakan praktik premanisme yang meresahkan masyarakat.
Brigjen Latif menyebut total ada 711 kasus yang ditangani selama operasi tersebut. Dari jumlah itu, 184 merupakan kasus target operasi dan 517 kasus nontarget operasi.
Sebanyak 276 kasus ditingkatkan ke tahap penyidikan, sementara 435 lainnya ditangani melalui proses pembinaan.
“Tersangka ada 916 orang. Laki-laki 888 orang, perempuan 28 orang dan 33 orang di antaranya terafiliasi dengan organisasi kemasyarakatan,” ujar Latif saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Selasa (3/6).
Para tersangka terlibat dalam berbagai tindak pidana, antara lain pemerasan, pungutan liar, intimidasi, dan kekerasan.
Dari penanganan kasus-kasus tersebut, polisi turut menyita barang bukti berupa 23 unit mobil, 65 sepeda motor, uang tunai sebesar Rp 29 juta, 59 unit telepon genggam, dan 100 senjata tajam.
Polisi juga menampilkan barang bukti yang telah disita dan membariskan ratusan tersangka yang ditangkap dari berbagai daerah di Jateng.
