jpnn.com, JAKARTA - Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat menyoroti fenomena panic buying bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di lokasi bencana wilayah Sumatera dan Aceh.
Menurut Nur Hidayat, hal tersebut terjadi karena ketidakpastian informasi, sehingga memunculkan keresahan di publik.
Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat menyaksikan fenomena yang berulang setiap bencana, di Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh.
Pemandangan warga mengantre, SPBU tertentu menutup layanan, dan rumor yang menyebar cepat menjadi hal lumrah.
Kondisi tersebut terjadi padahal pemerintah dan badan usaha menyatakan pasokan aman.
Nur Hidayat menilai masalah kebijakan publik muncul, mempertemukan klaim "stok tersedia" dengan pengalaman warga yang merasa "BBM sulit didapat".
Dua kenyataan tersebut bisa sama-sama benar, tetapi berada di tempat yang berbeda.
Nur Hidayat pun menekankan pentingnya mengubah perspektif terhadap bahan bakar saat kondisi darurat.





















































