jpnn.com - Panglima Tinggi Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Dzulfikar Ahmad Tawalla menyebut Kader Pemuda Muhammadiyah yang tergabung dalam KOKAM sebagai Sudirman Muda, Panglima Besar yang menghantarkan kemerdekaan Republik Indonesia dari penjajahan.
Dzulfikar menyebut Pasukan Kokam juga Perisai NKRI karena dia lahir di tengah-tengah pergolakan ideologi Bangsa Indonesia.
KOKAM terus tumbuh dari para patriot-patriot bangsa terdahulu yang pendidikan dasarnya dilaksanakan melalui barak-barak TNI. Berikut pengukuhan dan pembaretan dilakukan di kantor-kantor kepolisian.
"Adalah Almarhum Jenderal (Pol) Sucipto Judodiharjo, Kapolri kala itu, sosok yang begitu berperan dalam Pembekalan Kokam di awal," ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu dalam Apel Akbar KOKAM di Stadion Tridadi Sleman, Yogyakarta, dikutip dari siaran pers, Minggu (20/7/2025).
Apel Akbar KOKAM dihadiri jajaran pimpinan PP Muhammadiyah. Antara lain Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua PP Muhammadiyah Muhadjir Effendy.
Sejumlah petinggi Polri juga hadir seperti Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo hingga Kapolda DIY Irjen Anggoro Sukartono.
Dzulfikar menyebut bahwa pendidikan dasar terdahulu membuat KOKAM tumbuh menjadi penjaga moralitas Bangsa. Tidak heran jika sebagian besar kader KOKAM kerap reaktif ketika menemukan bibit perusak moralitas, dari perjudian hingga minuman keras.
"Pasukan KOKAM ini adalah kader-kader unggul Muhammadiyah. Mereka adalah kumpulan orang-orang yang dalam istilah Prof Haedar, Laa yakunu khoo-inatan walaa syarron walaa mungkaron, orang-orang yang tidak tahu cara berkhianat, tidak tahu cara berbuat jahat, dan tidak tahu berkata bohong," tutur Dzulfikar.