jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Maritime Week 2025 diharapkan dapat membuka peluang investasi di sektor industri maritim, baik dari sisi pelayaran, pelabuhan dan kargo.
Event yang diselenggarakan Pelindo bersinergi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Indonesian National Shipowners Association (INSA) dan Pertamina International Shipping (PIS) itu tidak hanya menargetkan audiens lokal.
Namun, ajang Indonesia Maritime Week 2025 juga merangkul partisipasi aktif dari para pelaku industri maritim global, pemilik kapal, pembuat kebijakan, dan inovator teknologi dari seluruh Asia.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kemenhub Capt. Antoni Arif Priadi mengatakan ajang yang diselenggarakan untuk pertama kalinya ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk mempromosikan Indonesia sebagai anggota International Maritime Organization (IMO).
"Kami berharap banyak investasi yang akan masuk ke Indonesia, baik itu dari sisi shipping-nya, dari sisi pelabuhannya, dari sisi kargonya. Kami juga ingin menarik investasi dari asing, dari luar negeri yang berkaitan dengan shipping, sehingga itu akan membuat shipping yang semakin kuat," ujar Antoni dalam keteranganya yang diterima, Minggu (4/5).
Sejalan dengan transformasi Pelindo pascamerger, kolaborasi dengan mitra maritim global terus diperluas sebagai wujud nyata dari visi Pelindo untuk menjadi pemimpin dalam ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Direktur Strategi Pelindo Prasetyo menjelaskan sinergi antara Pelindo dengan Kemenhub bersama INSA dan PIS tersebut diharapkan mampu menjadi pintu masuk investor baru di bidang pelayanan dan menjadi titik awal kebangkitan sektor maritim Indonesia yang kompetitif dan mampu bersaing secara global.
Prasetyo mengungkapkan indikator dari target Pelindo pascamerger adalah memperpendek port stay dan cargo stay.