jatim.jpnn.com - SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bakal meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kepada calon murid baru dari keluarga ekonomi tidak mampu melalui berbagai program, di antaranya dengan beasiswa penuh dan beasiswa pendidikan terjangkau dalam Sistem Penerimaan Murid Baru atau SPMB 2025.
Pemprov Jatim akan mengucurkan bantuan sebesar Rp 1 juta bagi calon murid yang tidak diterima di SMA/SMK negeri, yang akan melanjutkan ke sekolah swasta, serta tidak menerima bantuan pemerintah baik pusat maupun daerah termasuk tidak menerima PIP.
"Setiap kabupaten/kota diberikan kuota 150 calon murid baru dari keluarga prasejahtera (Desil 1 dan Desil 2) termasuk keluarga buruh/pekerja dengan total anggaran Rp 5,7 miliar,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Bu Khofifah berharap lewat program itu maka tidak ada lagi murid di Jawa Timur yang putus sekolah karena tidak bisa masuk sekolah negeri ataupun beban biaya.
Menurut Khofifah, terbatasnya jumlah SMA/SMK negeri di Jawa Timur mendorong Pemprov Jatim bekerja sama dengan SMA/SMK swasta dalam SPMB 2025.
Dia menyebut kerja sama ini telah diperkuat dengan Komitmen Penandatanganan Kerja Sama Pemberian Kuota Beasiswa Penuh dan Beasiswa Pendidikan Terjangkau yang dilakukan pada 2 Mei lalu pada puncak upacara Hardiknas 2025.
Mantan Menteri Sosial ini juga menyebut melalui kerja sama ini, murid di Jawa Timur yang tidak masuk negeri dan berlatar dari keluarga kurang mampu atau dikategorikan Desil 1 tingkat kesejahteraan paling rendah (1-10% terendah) dan Desil 2 dengan tingkat kesejahteraan sedikit lebih baik (11-20% terendah) bisa terakomodir.
"Saya berterima kasih kepada kepala satuan pendidikan swasta yang sudah memberikan kemudahan calon murid baru melalui beasiswa penuh dan biaya pendidikan terjangkau," ujar Khofifah.