jatim.jpnn.com, SURABAYA - Penerapan gerakan wajib belajar 13 tahun terus diperkuat oleh Pemkot Surabaya sebagai bekal sebelum anak masuk jenjang Sekolah Dasar (SD).
Program tersebut merupakan salah satu prioritas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang dicanangkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya Rini Indriyani mengatakan anak-anak yang sudah sekolah di PAUD atau TK akan lebih mandiri dan tidak takut ditinggal orang tua.
“Mereka lebih siap beradaptasi ketika masuk SD, apalagi perkembangan zaman sekarang itu luar biasa. Dulu wajib belajar 12 tahun, sekarang ditambah satu tahun,” ujar Rini, Sabtu (20/9).
Menurutnya, anak yang terbiasa sekolah di PAUD, lebih berani dan mandiri saat masuk kelas 1 SD. Selain kemandirian, Rini menuturkan Pra Sekolah juga melatih anak bersosialisasi beradaptasi dengan lingkungan baru.
“Mereka dapat belajar hal-hal sederhana seperti sabar menunggu giliran. Kalau tidak lewat Pra Sekolah, anak-anak kadang kurang terbiasa diajari antre atau berinteraksi dengan teman. Padahal itu bagian penting dari pembentukan karakter,” tuturnya.
Istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tersebut mengungkapkan saat ini tim berlapis diturunkan mulai dari Bunda PAUD tingkat kota, kecamatan, hingga kelurahan.
“Tujuannya untuk pendataan anak usia 5 sampai 6 tahun yang belum sekolah, hingga melakukan pendekatan langsung kepada orang tua,” kata Rini.