jpnn.com, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sunan Drajat (UNSUDA) Lamongan menyatakan dukungan terhadap penetapan Jenderal Besar TNI (Purn) Soeharto dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Pahlawan Nasional tahun ini.
Presiden Mahasiswa UNSUDA Firdaus menegaskan bahwa bangsa Indonesia perlu belajar dari sejarah, baik dari kelebihan maupun kekurangan para pemimpinnya, guna membangun masa depan yang lebih bijak dan berkeadaban.
“Sebaik-baiknya pemimpin juga memiliki kekurangan, dan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati pendahulunya,” ujar Firdaus dalam siaran persnya, Senin (10/11).
Menurutnya, Soeharto merupakan sosok yang memiliki peran penting dalam membangun pondasi Indonesia modern. Selain dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan visioner, Soeharto juga berjasa besar dalam menjaga kedaulatan, stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi bangsa.
“Pak Soeharto adalah pahlawan bangsa yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi Indonesia. Beliau berhasil meningkatkan produksi pertanian, memajukan industri, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui berbagai kebijakan strategis,” tambahnya.
BEM UNSUDA juga menyoroti kontribusi Soeharto terhadap dunia pendidikan dan pesantren. Salah satunya adalah dukungan beliau terhadap pembangunan Pondok Pesantren Sunan Drajat, yang menjadi bagian dari upaya besar dalam pengembangan pendidikan keislaman di Indonesia.
Selain itu, BEM UNSUDA menilai bahwa penetapan Soeharto dan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional menjadi langkah penting dalam merawat semangat persatuan bangsa. Dua tokoh tersebut, meski berasal dari latar belakang berbeda, sama-sama berkontribusi besar terhadap perjalanan bangsa Indonesia.
“Dengan meneladani semangat dan jasa mereka, generasi muda diharapkan mampu melanjutkan perjuangan dalam membangun bangsa yang adil, makmur, dan berkeadaban,” ujar Firdaus. (cuy/jpnn)





















































