jpnn.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengakui ada kekurangan, ketika pihaknya menetapkan kebijakan soal penyaluran elpiji tiga kilogram atau gas melon kepada rakyat.
"Kemarin ada sedikit yang kurang pas menurut saya dan saya sudah minta maaf kepada rakyat," kata Bahlil dalam pidatonya di kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (8/2).
Ketua Umum Golkar itu menyinggung kekeliruan itu saat memutuskan pengecer tak dilibatkan dari mata rantai penjualan elpiji tiga kilogram ke rakyat.
Namun, kata Bahlil, Kementerian ESDM sudah mengevaluasi kebijakan tak melibatkan pengecer untuk menjual elpiji tiga kilogram.
"Ini yang kemudian sekarang kami ubah bertahap, kami melakukan penataan, agar tetap mereka bisa berjalan dan sekarang mereka sudah bisa berjalan," kata dia.
Bahlil mengatakan ada sistem yang dipakai pemerintah ketika melibatkan pengecer menjual elpiji tiga kilogram.
Sistem itu, kata dia, menjadi cikal bakal mengubah pengecer menjadi subpangkalan agar subsidi gas kepada rakyat tepat sasaran.
"Semua harus tertib dengan memakai aplikasi. Tujuannya apa? Demi memastikan apa yang menjadi hak-hak rakyat di tingkat bawah itu kami lakukan," ujar Bahlil. (ast/jpnn)