jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta ikut bersikap merespons situasi sosial dan politik di Indonesia seiring dengan meningkatnya aksi unjuk rasa di berbagai daerah.
Rektor UWM Edy Suandi Hamid mengatakan situasi saat ini sedang tidak kondusif karena banyak demonstrasi di kota-kota besar yang berujung ricuh.
Gelombang unjuk rasa berlangsung sejak Kamis (28/8) itu telah menelan beberapa korban jiwa, ratusan orang luka-luka, kendaraan dan fasilitas umum rusak, dan beberapa demonstran masih ditahan polisi.
DI Yogyakarta, unjuk rasa berlangsung di depan Polda DIY sejak Jumat malam (29/8). Salah seorang demonstran, Rheza Sendy Pratama, meninggal dunia setelah ikut aksi unjuk rasa pada Minggu pagi (31/8).
Menurut Edy, pemerintah harus merespons tuntutan publik dengan baik jika ingin gelombang protes segera berakhir.
"Aksi-aksi ini telah menimbulkan berbagai dampak pada kehidupan masyarakat luas dan eskalasi bisa makin meningkat apabila akar persoalan tidak ditangani dan direspons dengan baik oleh para pengambil kebijakan," kata rektor.
Berikut sepuluh pernyataan sikap UWM Yogyakarta atas situasi Indonesia saat ini:
1. Para demonstran untuk tidak melakukan berbagai kerusakan dalam melakukan aksinya.