jatim.jpnn.com, SITUBONDO - Polisi masih menyelidiki penyebab atap bangunan asrama putri Pondok Pesantren Syalafiah Syafi'iyyah Syekh Abdul Qodir Jaelani Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo yang ambruk pada Rabu (29/10).
Akibat insiden itu, satu santriwati meninggal dunia, 14 luka ringan, dan empat lainnya dirawat di rumah sakit.
"Masih proses lidik dengan tetap memperhatikan situasi Ponpes yang masih berkabung dan proses recovery para korban," kata Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Agung Hartawan saat dikonfirmasi, Kamis (30/10).
Agung belum menjelaskan lebih lanjut apakah pihaknya telah memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jaelani menilain insiden ini dianggap sebagai musibah.
"Ini musibah, kami berduka. Dari 19 santri yang sedang berada di lokasi kejadian, satu orang santri putri meninggal," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, ambruknya atap asrama putri itu diduga akibat hujan deras disertai angin kencang.
Selain itu, ada keretakan pada beberapa bagian bangunan merupakan dampak dari gempa bumi berkekuatan 5,7 SR yang terjadi pada tanggal 25 September 2025. (mcr23/jpnn)



















































