jatim.jpnn.com, GRESIK - Presiden RI Prabowo Subianto menyebut smelter atau pabrik pemurnian logam mulia (PMR) milik PT Freeport Indonesia di Gresik sebagai impian lama bangsa Indonesia yang akhirnya terwujud sejak puluhan tahun lalu.
Prabowo mengungkapkan rasa syukurnya atas fasilitas pemurnian tersebut sehingga Indonesia tidak lagi mengekspor bahan baku dari mineral dan tembaga, tetapi dalam produk jadi seperti emas dan perak agar menciptakan nilai tambah.
"Kita bersyukur, dalam hal ini juga Freeport bekerja sama dengan kita dengan baik. Saya juga ucapkan selamat kepada semua pihak yang sudah bekerja keras sehingga ini bisa terwujud. Ini sebetulnya impian lama kita, sudah belasan tahun, sudah puluhan tahun. Alhamdulillah, tercapai hari ini," ucap Prabowo seusai meresmikan fasilitas PMR Freeport Indonesia.
Presiden mengatakan Indonesia tidak lagi akan menjual bahan baku murah, melainkan ingin menjual produk jadi agar nilai tambah bisa dinikmati oleh rakyat.
Dia berharap nilai tambah dari produk setengah jadi maupun produk jadi itu bisa menambah devisa negara.
"Kita sekarang tidak mau menjual sumber alam kita sebagai bahan baku. Kita tidak mau lagi menjual murah, kita mau processing di Indonesia supaya nilai tambah bisa kita nikmati, ini nanti tambah kekayaan negara untuk rakyat Indonesia," tuturnya.
Prabowo juga menekankan pentingnya keberadaan smelter ini sebagai bagian dari hilirisasi tambang nasional, dan menyebut smelter Freeport sebagai pabrik pemurnian logam mulia terbesar di dunia yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Presiden turut menyampaikan terima kasih kepada PT Freeport Indonesia dan induknya, Freeport McMoran, yang telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 50 tahun.