jpnn.com, JAWA BARAT - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat menyampaikan sebanyak 108 SMA terlambat mengisi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) hingga batas waktu 31 Januari 2025.
Imbasnya, para siswa itu terancam gagal mengikuti seleksi perguruan tinggi melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).
Kabid SMA Disdik Jabar Awan Suparwana mengatakan, pihaknya bersama 19 perwakilan wilayah di Indonesia telah melakukan audiensi ke panitia SNBP di Kemendiktisaintek, Jumat (7/2).
Hasilnya, Awan mengatakan panitia seleksi memberikan kesempatan sekolah untuk mengisi data PDSS sejak Jumat (7/2) malam hingga Sabtu (8/2) dini hari.
“Dari 99 (sekolah swasta) yang terkendala tadi saya lihat 77 lagi yang ada kendala dan untuk SMA negeri dari sembilan sekolah asal (yang) bermasalah tinggal 3 lagi," kata Awan, Sabtu (8/2).
Untuk sisanya, dia mengatakan masih terus mengajukan permohonan kepada panitia seleksi agar SMA yang masih bermasalah dapat mengisi PDSS. Untuk SMA Negeri yang belum yaitu satu SMA di Bekasi, SMA di Telukjambe Karawang dan SMAN 7 Cirebon.
"Masalahnya gak bisa mengisi rapor karena finalisasi kurikulum masih terkunci. Mereka belum melakukan finalisasi kurikulum," ungkap dia.
Awan mengatakan keterlambatan SMA mengisi PDSS terjadi oleh berbagai faktor penyebab.