jatim.jpnn.com, SURABAYA - Untag Surabaya menggelar pagelaran wayang kulit dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI dan Dies Natalis ke-67 Untag Surabaya.
Pagelaran wayang bertajuk Pandawa Mbangun Ngamarta tersebut dipentaskan di Lapangan Timur Untag Surabaya pada Minggu (31/8) malam.
Wayang kulit dibawakan oleh dalang Ki RM Akbar Syahalam dengan selingan humor dari pelawak Apri dan Mimin. Lakon itu mengisahkan perjuangan Pandawa membangun kembali Kerajaan Amarta, sarat makna perjuangan, sinergi, dan pembangunan peradaban.
Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho menyebut lakon Pandawa Mbangun Ngamarta membawa filosofi mendalam.
“Membangun itu artinya harus bekerja sama, bersinergi, dan terus berinovasi. Dari sekitar 4.000 perguruan tinggi swasta di Indonesia, baru 90 yang masuk kategori unggul, dan Untag termasuk di dalamnya. Itu artinya kita tidak boleh berhenti berinovasi,” ujar Prof Mulyanto.
Prof Mulyanto mengatakan Untag Surabaya menargetkan internasionalisasi dalam empat tahun ke depan.
“Saat ini kami sudah punya empat prodi dengan kelas internasional, ke depan harus terus bertambah. Kami semua harus terus belajar dan memperbaiki diri, agar bisa memberi manfaat lebih luas bagi bangsa,” tuturnya.
Pengawas YPTA Surabaya Ir Bantot Sutriono mengungkapkan rasa syukur atas konsistensi Untag menjaga budaya.