jpnn.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) bakal membeli alat pendeteksi bencana atau radar yang rencananya akan menggunakan dana APBD 2026.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengatakan selama ini pemerintah daerah rupanya tak memiliki radar, sehingga saat bencana terjadi penanganan baru dilakukan.
Padahal, dengan alat tersebut bisa meminimalisir dampak dari bencana.
Dedi juga menyinggung kultur masyarakat Indonesia yang cenderung tak mempercayai prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Hal itu terlihat dari beberapa kasus yang mana ada warga tak mau direlokasi meski berada di daerah rawan bencana.
"Orang Indonesia ini enggak percaya sama BMKG, orang Indonesia banyak enggak percaya pada perkiraan bencana," kata Dedi usai apel siaga bencana di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (5/11/2025).
Padahal, kata Dedi, peringatan dini yang dikeluarkan instansi terkait, sebagai antisipasi kepada masyarakat untuk lebih waspada.
"Tidak percaya pada early warning, enggak percaya, tetapi lamun batu kana hulu (kalau batu sudah kena kepala), baru percaya. Nah, ini harus dibetulin," tuturnya.






















































