jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Sabam Sinaga menyatakan bahwa program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk siswa SD, SMP, dan SMA berpotensi besar menurunkan angka stunting di Indonesia.
Hal ini disampaikan dalam dalam diskusi yang digelar Koordinatoriat Wartawan Parlemen dengan tema: "RUU Sisdiknas untuk Sistem Pendidikan yang Inklusif dan Berkeadilan", di Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (3/6). Hadir dalam diskusi ini Anggota Komite III DPD RI Lia Istifhama dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamen Dikdasmen) Atip Latipulhayat.
"Program makan bergizi gratis di sekolah menjadi momentum penting untuk menekan angka stunting. Dengan ini, kualitas sumber daya manusia kita ke depan akan lebih baik," ujar Sabam Sinaga.
Ketua Umum Perkumpulan Kerukunan Umat Pentakosta Indonesia (PERKUPI) ini menjelaskan, sekolah menjadi lokasi strategis pelaksanaan program ini. Sabam mengusulkan perlunya instrumen pengukur keberhasilan, seperti memanfaatkan Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
"UKS bisa menjadi salah satu instrumen untuk memantau dampak program makan bergizi gratis terhadap penurunan angka stunting," tambahnya.
Anggota Fraksi Partai Demokrat ini menekankan pentingnya penguatan program melalui kerangka hukum.
"Kami akan mendiskusikan bagaimana memperkuat program ini dalam revisi UU Sisdiknas, termasuk mekanisme evaluasi yang komprehensif," jelas Sabam.
Program makan bergizi gratis dinilai tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi siswa, tetapi juga mendukung pencapaian target penurunan stunting nasional. Sabam berharap kebijakan ini dapat diimplementasikan secara berkelanjutan dengan pengawasan yang ketat.
