jabar.jpnn.com, BANDUNG - Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan pembekalan kepada 1.569 guru Sekolah Rakyat dari seluruh Indonesia sebagai bagian dari persiapan menjelang dimulainya proses pembelajaran pada 14 Juli nanti.
“Materi pembekalan mencakup kurikulum, orientasi Sekolah Rakyat, pendidikan inklusi yang ramah anak dan ramah hak asasi manusia, termasuk pemetaan bakat atau talent mapping,” kata Wakil Menteri Sosial Agus Jabo di Bandung, Jawa Barat , Sabtu (12/7).
Menurutnya, para guru dibekali dengan konsep-konsep dasar yang akan mereka terapkan saat mengajar, agar memiliki kesiapan baik secara teknis maupun emosional saat mendampingi siswa.
Agus menekankan bahwa guru Sekolah Rakyat tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai orang tua bagi siswa yang tinggal di asrama tanpa didampingi keluarga.
“Karena ini boarding tidak bersama orang tua, tentunya guru selain jadi pengajar, mereka juga harus menjadi orang tua di sekolah ini yang bisa menjadikan siswa-siswa di sini nyaman, aman,” katanya.
Selain pendidikan formal, Kemensos juga menekankan pentingnya pembentukan karakter kebangsaan, keagamaan, dan sosial bagi para siswa. Arahan Presiden juga menjadi perhatian, yakni pentingnya membekali siswa dengan keterampilan hidup.
“Di samping mereka akan mendapatkan ilmu, kita juga akan mendidik murid-muridnya itu punya karakter-karakter kebangsaan, karakter keagamaan, karakter sosial,” kata dia.
Agus berharap Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu program strategis pemerintah ini dapat membuka akses pendidikan yang layak bagi anak-anak sekaligus membentuk generasi muda yang mandiri dan berdaya saing.