jatim.jpnn.com, SURABAYA - Aksi premanisme dalam lingkaran penguasaan lahan parkir di Surabaya kerap dicap berasal dari organisasi masyarakat (ormas). Namun, hal itu dibantah oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Eri justru merasa ormas yang ada di Kota Surabaya turut menjaga kedamaian Kota Pahlawan.
"Enggak (premanisme oleh ormas) karena malah ormasnya itu yang bantu kita. Jadi ormas di Surabaya itu sangat luar biasa," kata Eri di salah satu minimarket Jalan Kartini, Rabu (11/6).
Eri menjelaskan ormas baik dari suku Madura, Batak, Ambon dan lainnya sama-sama menjaga Surabaya. Dia juga memastikan tidak ada tindakan premanisme dari ormas.
"Jadi, preman-preman itu bukan orang-orang ormas, sing Pemuda Pancasila, sukune macam-macam, tetapi semuanya itu menjaga Surabaya," ujarnya.
Apabila erdapat aksi premanisme, Eri menyebut itu berasal dari individu, padahal fakta dari pengakuan jukir resmi di Jalan Kartini, premanisme dilakukan seklompok orang, bukan individu.
"Jadi, kalau ada ya berarti itu individu, oknum-oknum, yang akan menjaga Kota Surabaya adalah ormas dan saya sampaikan ormas Surabaya sangat luar biasa," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, jukir resmi di minimarket Jalan Kartini Hadi Purwanto mendapat intimidasi dari preman, Kamis (5/6).