jatim.jpnn.com, LUMAJANG - Aktivitas Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) masih didominasi gempa letusan atau erupsi yang terjadi setiap hari.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, melaporkan pada periode pengamatan Senin (29/12) pukul 00.00–06.00 WIB tercatat sebanyak 38 kali gempa letusan/erupsi.
“Gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 15-22 mm, dan lama gempa 85-140 detik," kata Mukdas dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang, Senin (29/12).
Selain itu, gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut juga tercatat mengalami dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10–25 milimeter, selisih waktu S-P 15–18 detik, serta durasi gempa 49–50 detik.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup kabut 0–I. Asap kawah tidak teramati. Cuaca di sekitar gunung terpantau cerah hingga berawan dengan angin sedang hingga kencang yang bertiup ke arah utara.
Sementara itu, data pengamatan aktivitas Gunung Semeru selama 24 jam pada Minggu (28/12) mencatat 149 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10–23 milimeter dan durasi 60–180 detik.
Selain gempa letusan, tercatat pula 13 kali gempa guguran dengan amplitudo 2–86 milimeter dan durasi 29–81 detik, serta 28 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2–9 milimeter dan durasi 33–89 detik.
Gunung Semeru juga mengalami satu kali gempa harmonik, satu kali gempa vulkanik dalam, dan enam kali gempa tektonik jauh.



















































