jabar.jpnn.com, GARUT - Tim investigasi memeriksa 46 orang saksi dalam kasus ledakan bom kedaluwarsa di Garut. Dalam pemusnahan amunisi afkir itu terdapat 13 korban meninggal dunia.
Korban yang meninggal terdiri dari empat anggota TNI dan sembilan orang warga sipil.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen Wahyu Yudhayana mengatakan tim investigasi masih bekerja di lapangan. Mereka sudah memeriksa sejumlah saksi dari masyarakat maupun dari unsur TNI.
“Tim investigasi sudah meminta keterangan beberapa saksi, dari masyarakat ada 21 orang dan dari unsur TNI ada 25 orang," kata Wahyu melalui keterangan resmi, Kamis (15/5).
Ia mengatakan tim masih terus mencocokkan keterangan para saksi dengan fakta-fakta yang di dapat di lapangan. Termasuk, berkaitan dengan beberapa barang bukti yang sudah dikumpulkan oleh tim, yang akan dianalisis.
"Ada beberapa unsur yang perlu diuji, sehingga itu memerlukan waktu," ujarnya.
Ia mengatakan tim investigasi masih bekerja di lapangan dan hasilnya akan segera disampaikan kepada publik. Pihaknya pun memberi peluang kepada anak-anak korban ledakan untuk bisa masuk seleksi TNI AD.
Pihaknya menyampaikan pihaknya bersama masyarakat telah menggelar doa bersama dan memberikan tali asih kepada keluarga korban.