jatim.jpnn.com, BANYUWANGI - Tim SAR gabungan akan mengusulkan untuk melakukan pengangkatan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali jika sudah diketahui titik lokasinya.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno mengatakan pengajuan izin pengangkatan bangkai kapal dilakukan jika SRU underwater memastikan keberadaan KMP Tunu Pratama Jaya.
Pihaknya akan melapor ke pemerintah pusat untuk menambah waktu operasi SAR guna dilakukan pengangkatan kapal sesuai International Maritime Organization (IMO).
"Kalaupun setelah ditemukan objek bisa kami lakukan pengangkatan, saya akan melaporkan dan mengusulkan kepada set koordinator untuk diangkat sesuai IMO regulation," kata Eko saat konferensi pers di Banyuwangi, Senin (7/7).
"Sesuai perintah set koordinator dan beliau mendapat perintah dari Pemimpin Republik untuk upayakan pengangkatan," imbuh dia.
Eko menjelaskan proses pencarian masih dalam tahap deteksi keberadaan bangkai kapal yang dilakukan oleh KRI Fanildo 732 dengan bantuan KRI Spica 934.
"Jadi, dengan turunnya tim SRU (Search Rescue Unit) underwater, hasilnya kami lihat. Makanya mereka mencari dari posisi LKK (Lokasi Kecelakaan Kapal) dulu. Kami akan ketahui. Adakah di sekitar LKK radius 1.000 yard ini ditemukan objek," jelasnya.
Menurutnya, kedua kapal perang itu teknologi sonar, magnetometer, serta side scan sonar yang digunakan untuk menggambarkan situasi di bawah laut untuk memastikan keberadaan objek diduga kapal tersebut