jabar.jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Tim medis Taman Safari Indonesia bersama sejumlah pakar internasional melaksanakan prosedur inseminasi buatan (artificial insemination/AI) terhadap sepasang panda raksasa Cai Tao dan Hu Chun di Istana Panda, Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor.
Upaya ini menjadi langkah bersejarah untuk mewujudkan kelahiran bayi panda pertama di Indonesia.
Vice President Life Science Taman Safari Indonesia, drh Bongot Huaso Mulia, M.Si., mengatakan inseminasi buatan dilakukan untuk meningkatkan peluang keberhasilan reproduksi yang secara alami sangat rendah.
“Kami tidak menggantikan alam, tetapi membantu alam agar peluang keberhasilan lebih tinggi,” ujarnya.
Prosedur tersebut melibatkan kolaborasi internasional antara IZW Berlin Group, China Conservation and Research Center for the Giant Panda (CCRCGP), serta akademisi dari IPB University.
Tim terdiri atas dokter hewan spesialis, ahli anestesi, teknisi reproduksi, hingga keeper yang memahami perilaku panda.
Reproduksi panda raksasa memang dikenal sangat menantang karena betina hanya subur sekali dalam setahun dengan masa subur sangat singkat, sekitar dua hingga tiga hari.
Usia sel telur hanya bertahan beberapa jam, sehingga proses pembuahan membutuhkan ketepatan waktu dan penanganan intensif.