Lin Fu Zhen. Itulah nama yang dipilih orang tua saya dari daftar nama Tiongkok yang ditulis Kung-kung, panggilan saya untuk kakek, bagi para cucunya.
Kung-kung mewariskan lebih dari 10 nama yang mengandung doa dan harapan bagi kami.
Saya tidak pernah bertemu Kung-kung, yang meninggal dunia dua tahun sebelum saya lahir pada tahun 1997.
Keluarga saya mengatakan Kung-kung pindah dari Fujian lebih dari 60 tahun yang lalu untuk menghindari situasi ekonomi di Tiongkok.
Waktu saya masih kecil, orang-orang memanggil saya Zhen-Zhen, kependekan dari Lim Fu Zhen.
Ketika menginjak usia lima tahun, saya mulai menyadari bahwa nama seperti ini tidak banyak dipakai oleh teman-teman sebaya saya di sekolah.
Di situlah saya mulai menolaknya.
Dulu Mami dan anggota keluarga saya lainnya terus mencoba merayu saya untuk dipanggil Zhen-Zhen.