jatim.jpnn.com, MALANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menelusuri penyebab dugaan keracunan yang menimpa belasan pelajar dan dua guru di salah satu madrasah tsanawiyah (MTs) di wilayah tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang Budiar Anwar mengatakan pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang dikonsumsi para korban.
"Kami masih menunggu hasil laboratorium (sampel) makanan yang bisa satu sampai tiga hari, sehingga belum mengetahui (penyebab keracunan)," ujar Budiar saat meninjau kondisi para pelajar di RSUD Kanjuruhan, Kamis (23/10).
Peristiwa itu menyebabkan 16 pelajar dan dua guru harus menjalani perawatan medis di RSUD Kanjuruhan. Pemerintah daerah memastikan seluruh biaya pengobatan ditanggung penuh oleh Pemkab Malang.
Sembari menunggu hasil laboratorium, Pemkab juga melakukan pemeriksaan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan paket Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi madrasah tersebut.
Menurut Budiar, pengecekan dilakukan mulai dari kebersihan dapur dan alat masak hingga mekanisme pengolahan serta penyimpanan bahan makanan. SPPG itu telah mengantongi sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS).
"Kejadian ini baru pertama kali terjadi," ucapnya.
Sementara itu, Humas RSUD Kanjuruhan Lukito Condro mengatakan para korban tiba di rumah sakit sekitar pukul 11.30 WIB dengan gejala mual dan nyeri perut.

















































