jatim.jpnn.com, SURABAYA - KIP Foundation bersama Sampoerna untuk Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggulirkan program percontohan penguatan ketahanan pangan berbasis BUMDesa.
Program ini juga sekaligus mendukung implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas nasional.
Founder KIP Foundation Dwi Ariady Kusuma mengatakan, desa memiliki seluruh prasyarat untuk menjadi pusat kekuatan ekonomi pangan, mulai dari lahan, sumber daya manusia, budaya gotong royong, hingga potensi lokal.
Namun, kata dia, desa masih membutuhkan akses dan sistem pendukung yang nyata agar potensi tersebut bisa dimaksimalkan.
"Desa punya semua mereka butuh akses dan sistem pendukung yang nyata," ujar Ariady dalam keterangan tertulis, Senin (21/7).
Menurutnya, program ini bukan hanya m, tetapi menjadikan BUMDesa sebagai penyedia bahan pangan, tetapi juga sebagai pelaku utama dalam ekosistem ekonomi pangan nasional.
Program bertajuk Penguatan Desa Produktif Berbasis BUMDesa sebagai Pilar Ketahanan Pangan untuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) itu melibatkan empat BUMDesa di Jawa Timur sebagai lokasi percontohan.
Keempat desa itu adalah BUMDesa Ardiles Ardimulyo (Kabupaten Malang), BUMDesa Ngudi Sejahtera (Tulungagung), BUMDesa Sendang Drajat Canggu (Kediri), dan BUMDesa Tim Pejuang Kemajuan (Ngawi).