jateng.jpnn.com, PATI - Gelombang protes terhadap Bupati Pati Sudewo diperkirakan memuncak pada Rabu (13/8) besok. Aliansi Masyarakat Pati Bersatu mengklaim sedikitnya 50 ribu warga akan turun ke jalan menuntut Sudewo mundur dari jabatannya.
Koordinator Lapangan Aksi Teguh Istiyanto mengatakan persiapan terus berlangsung meski tinggal sehari jelang pelaksanaan.
Bantuan logistik berdatangan dari warga, baik yang tinggal di Pati maupun luar daerah, bahkan dari luar negeri.
"Bantuan datang dari warga Pati, perantau, ada yang dari Taiwan, Singapura, Papua. Mayoritas berupa air mineral, roti dan jajanan kecil. Ibu-ibu membantu membungkus, bapak-bapak menyiapkan distribusi di alun-alun dan titik jalan dengan pola tiap 20 meter," ujar Teguh kepada awak media, Selasa (12/8).
Menurutnya, aksi ini murni gerakan warga tanpa atribut organisasi masyarakat (ormas) atau kelompok politik. Peserta hanya diperbolehkan membawa identitas desa atau wilayah asal.
"Jadi prinsipnya adalah dari warga untuk warga. Wajib warga Pati, baik yang berdomisili atau warga ber-KTP Pati, tetapi dia perantauan," kata Teguh.
Teguh menegaskan tuntutan utama adalah agar Bupati Sudewo mengundurkan diri.
Dia menilai kepemimpinan Sudewo arogan dan tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin yang peduli pada rakyat.