jatim.jpnn.com, MOJOKERTO - Nasib malang menimpa seorang janda asal Mojokerto berinisial MZ (35). Dia mengalami trauma seusai diduga menjadi korban kekerasan seksual oleh perempuan asal Lampung berinisial DS (33).
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Fauzy Pratama menjelaskan kejadian itu bermula saat DS berkenalan dengan MZ melalui media sosial. Keduanya kemudian menjalin komunikasi intens melalui WhatsApp.
“Pelaku menganggap kedekatannya spesial dan memutuskan datang dari Lampung ke Mojokerto. Dia memaksa ingin bertemu korban karena pelaku sudah jauh-jauh datang,” kata Fauzy, Kamis (27/7).
MZ memutuskan mengiyakan permintaan bertemu dengan pelaku karena merasa kasihan sudah datang jauh-jauh ke Mojokerto. Namun, demi keamanan dia mengajak dua temannya PH (18) dan FU (30).
Mereka pun bertemu di indekos yang disewa pelaku DS di Perumahan Griya Asri Blok G Nomor 4, Desa Brangkal, Kecamatan Sooko pada Kamis (10/7) sekitar pukul 10.30 WIB.
Saat itu, pelaku DS sedang dipijat oleh tukang pijat panggilan. Korban MZ dan PH masuk ke kamar kos, sedangkan FU menunggu di luar.
Namun, kata Fauzy, setelah tukang pijat pergi, situasi berubah mencekam. DS memaksa MZ membuka pakaian dan mengancamnya dengan senjata tajam jenis pisau cutter.
“Pelaku langsung mengunci kamar indekos dan mengambil sebuah cutter,” ucap Fauzy.