jatim.jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengirimkan surat resmi kepada Menteri Perhubungan RI untuk meminta penambahan kapal penyeberangan rute Ketapang-Gilimanuk.
Langkah itu diambil menyusul antrean panjang kendaraan, terutama truk, yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur Nyono mengungkapkan surat tersebut ditandatangani Gubernur Khofifah pada Sabtu malam (26/7) saat kunjungan ke Ponorogo.
Secara resmi surat akan dikirimkan pada Senin (28/7), tetapi komunikasi awal telah dilakukan melalui pesan digital kepada Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) dan Direktur Transportasi ASDP.
“Ibu Gubernur sudah bersurat ke Menteri Perhubungan untuk meminta tambahan armada kapal yang melayani lintasan Ketapang-Gilimanuk,” ujar Nyono, Minggu (27/7).
Menurutnya, kapal yang diminta adalah kapal berkapasitas besar yang mampu bersandar di dermaga LCM (Landing Craft Machine) di Pelabuhan Ketapang. Hal ini diperlukan agar truk-truk bertonase besar, terutama truk lebih dari tiga sumbu, dapat diangkut lebih cepat.
Selain itu, Khofifah juga meminta Kemenhub mengaktifkan Pelabuhan Jangkar di Situbondo sebagai alternatif penyeberangan untuk mengurai kemacetan.
“Pelabuhan Jangkar sebenarnya bisa dimanfaatkan, asalkan ada deviasi kapal besar yang melayani rute Jangkar–Gilimanuk,” jelasnya.