bali.jpnn.com, DENPASAR - Sekretaris Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) Dessy Ruhati mengatakan Bali saat ini adalah provinsi terbaik dalam hal penerapan ekonomi kreatif.
Seluruh 17 subsektor ekraf hidup dan aktif, bahkan menjadi tulang punggung perekonomian Bali saat pandemi Covid-19 melanda.
Mulai dari sektor fesyen, kuliner, seni pertunjukan, arsitektur, desain, film, musik, hingga konten digital dan artificial intelligence alias AI.
“Bali luar biasa. Ketika semua daerah limbung karena pandemi, subsektor ekraf di Bali justru menjadi penyelamat ekonomi.
Ketika ekonomi kreatif dipadukan dengan digital, dampaknya luar biasa.
Bisa dibilang Bali adalah contoh nasional yang ideal,” ujar Dessy Ruhati.
Menurut Dessy Ruhati, sinergi pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci dalam mempercepat penguatan kelembagaan, literasi bisnis, dan akses terhadap pasar dan investasi.
Sebelumnya, Menteri Ekraf Teuku Riefky mengatakan Bali adalah sebagai contoh nyata keberhasilan UU Ekonomi Kreatif.