bali.jpnn.com, DENPASAR - Kepala Pelaksana BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya mengajukan permintaan bantuan sistem peringatan dini bencana banjir ke pemerintah pusat melalui DPR RI.
Permintaan tersebut diajukan BPBD Bali saat kunjungan reses Komisi VIII DPR RI di Denpasar, Jumat kemarin (3/10).
Menurut I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, paling tidak empat hingga lima sungai di Bali yang perlu sistem peringatan dini.
Selain pendeteksi banjir, melihat potensi bencana di Bali yang juga berisiko yaitu tsunami, BPBD Bali turut berharap dukungan berupa perbaikan pada sistem peringatan dini yang sudah dimiliki.
Gede Agung Teja mengatakan tsunami berpotensi terulang, sedangkan alat yang ada saat ini kurang optimal melihat kebutuhan Bali dalam antisipasi bencana.
Bali sendiri pernah dilanda tsunami sebanyak enam kali dengan jarak yang jauh.
“Kami sudah punya alat, mungkin lebih baik dari beberapa daerah lain, tetapi tetap kurang optimal sistem peringatan dini tsunaminya.
Kami punya tantangan industri pariwisata yang cepat berkembang, sehingga menimbulkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di zona berbahaya,” ujar Gede Agung Teja Bhusana dilansir dari Antara.



















































