jateng.jpnn.com, SEMARANG - Banjir besar yang melanda Kota Semarang, Jawa Tengah, belum juga menunjukkan tanda-tanda surut hingga Rabu (29/10).
Air masih menggenangi sembilan kelurahan dengan total sekitar 8.300 warga terdampak, sementara sebagian wilayah di jalur utama Pantura lumpuh akibat genangan.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo turun langsung meninjau dapur umum di kawasan Jalan Pantura Semarang–Demak. Di lokasi, dia mengakui kondisi air belum banyak berubah meski petugas terus berjibaku selama lebih dari sepekan.
“Sudah delapan hari warga hidup dalam genangan. Hari ini ketinggian air masih cukup tinggi," katanya.
Untuk membantu warga, posko tanggap bencana dan posko kesehatan telah didirikan di sejumlah titik.
Ribut menuturkan personel gabungan dari Polri, BPBD, TNI, serta relawan siaga selama 24 jam membantu evakuasi, distribusi logistik, dan layanan medis bagi warga maupun pengendara yang terjebak.
“Banyak warga mulai mengeluh sakit kulit dan demam. Kami sapkan tenaga medis di posko agar bisa segera ditangani,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto menyebut kawasan Jalan Kaligawe menjadi titik paling parah, dengan ketinggian air mencapai 90 sentimeter.



















































