jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus memperkuat komitmennya dalam menyalurkan pembiayaan di sektor hijau atau green banking.
Hal tersebut dilakukan sebagai wujud dukungan terhadap pembiayaan berbasis Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola atau Environmental, Social, and Governance (ESG).
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menuturkan untuk mendukung komitmen tersebut, perseroan akan meyalurkan sejumlah pembiayaan korporasi kepada beberapa proyek, seperti industri pupuk dan industri ketenagalistrikan.
Langkah ini dilakukan melalui skema sustainabilty linked loan maupun green loan.
“Besarnya pembiayaan ESG di BNI membuktikan keseriusan kami dalam mendukung target pemerintah menuju net zero emission maupun program-program prioritas lainnya,” kata Okki.
BNI mencatat peningkatan total pembiayaan berkelanjutan menjadi Rp190,5 triliun hingga akhir 2024 dari Rp181,1 triliun tahun sebelumnya.
BNI menargetkan kredit sektor berkelanjutan akan tetap tumbuh dengan proyeksi outstanding kredit sebesar Rp199,67 triliun pada akhir 2025.
Pada 2024, sebanyak Rp117 triliun pembiayan ESG disalurkan kepada sektor yang terkait dengan pemberdayaan sosial dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).