jateng.jpnn.com, SEMARANG - Suasana akhir pekan di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berubah jadi lautan manusia.
Ribuan pengunjung tumpah ruah menyaksikan kemeriahan Festival Bunkasai 2025, Sabtu (14/6), di pelataran Gedung G dan H kampus Udinus, Semarang.
Acara tahunan yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang (Hikari) ini berhasil menyedot perhatian lebih dari 2.450 pengunjung, mulai dari pelajar, komunitas, hingga masyarakat umum.
Tak sekadar ajang hiburan, Bunkasai hadir sebagai jembatan budaya antara Indonesia dan Jepang, dengan berbagai suguhan seni tradisional hingga kontemporer khas Negeri Sakura.
“Festival ini adalah cara kami memperkenalkan kekayaan budaya Jepang yang telah dipelajari mahasiswa,” ujar Dekan Fakultas Ilmu Budaya Udinus Dr. Bayu Aryanto.
Beragam pertunjukan budaya menghiasi panggung Bunkasai 2025. Mulai dari Chanoyu (upacara minum teh), S?ran Bushi (tarian dan lagu nelayan khas Jepang), hingga hentakan energik dari Taiko, drum tradisional Jepang yang jadi ciri khas Hikari Udinus.
Bayu menyebut, sejak pertama kali digelar pada 2009, Bunkasai telah berkembang menjadi salah satu festival budaya Jepang terbesar di Indonesia.
Tahun ini, tema Sakura dipilih untuk menggambarkan keindahan, semangat muda, dan harapan yang terus tumbuh.
