jatim.jpnn.com, MALANG - Hamparan jagung yang menguning di Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang tak sekadar pemandangan musiman.
Bagi petani seperti Yulia Pieters warga Jatikerto, warna keemasan itu kini membawa cerita baru tentang perubahan cara bertani, efisiensi biaya, dan hasil panen yang lebih menjanjikan. Semua itu dia rasakan sejak bergabung dalam program Agrosolution di bawah naungan Petrokimia Gresik.
Yulia mulai mengenal Agrosolution ketika harga sarana produksi pertanian semakin fluktuatif dan tantangan cuaca makin sulit diprediksi. Dia mengaku butuh pola tanam yang lebih terukur, terutama untuk komoditas jagung yang ia geluti sejak lama.
“Saya ikut Agrosolution karena ingin coba sistem baru yang lebih rapi dan terarah,” ujar Yulia, Rabu (31/12).
Hasil Panen Naik, Stabil Meski Cuaca Tidak Menentu
Sejak 2020, Yulia terbiasa mendapatkan rata-rata 5 ton jagung per hektare. Namun, perubahan mulai terasa begitu dia mengikuti program Agrosolution.
Petani Jagung di Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang saat masa panen tiba. Foto: Dok Yulia
Dengan pola pemupukan terukur dan pendampingan petani yang rutin, hasilnya meningkat signifikan.



















































